Saturday, April 21, 2012

Sepi

Aku tidak tau. Rasanya aku tidak pernah merasa sesepi ini. Semua yang ada di sekelilingku seolah mengolokku. Bahkan dinding kamar yang dingin pun, seolah sedang menertawaiku habis-habisan.

Aku meringsut di atas kasur. Hawa dingin malam ini terasa berkali-kali lipat lebih dingin dari biasanya. Aku memeluk gulingku erat. Entah mengapa, kekosongan ini semakin terasa kentara. Tak terlihat, tapi begitu menyesakkan.

Ada denyut begitu menyesakkan di dada ini. Bagian yang alpa itu kian bertalu-talu. Menyedihkan. Aku bahkan merasa ingin menertawai diriku sendiri. Apa yang kau sesali? Pertanyaan retoris yang di lontarkan hatiku.

Terkadang aku merasa ingin menjadi sosok yang apatis. Agar terbiasa dengan keadaan 'sepi' yang aku ciptakan sendiri. Tapi mau bagaimana? Aku terlahir sebagai sosok yang bahkan cenderung overactive.

Menyedihkan. Kata-kata itu kembali aku lontarkan. Yang benar saja. Setelah begitu banyak detak waktu terlewati, kehadirannya tetap menjadi satu yang aku rindukan...

Bandung, 12 April 2012
11:58 PM

0 comments:

Post a Comment