Thursday, November 8, 2012

Wanita Itu...



Wanita itu…
Hatinya lembut, istimewa, makhluk terindah kedua di dunia.
Wanita itu…
Baja, kuat. Karena mampu menyembunyikan perasaan sakit dan kecewanya dibalik raut wajahnya yang selalu tersenyum tulus.
Wanita itu…
Spesial. Makhluk yang diciptakan dengan cara spesial, sifat, hati, bentuk juga spesial.
Wanita itu…
Diciptakan dari tulang rusuk pria. Dekat dengan tangan untuk dilindungi. Dekat dengan hati untuk disayangi.
Wanita itu…
Gak tau. Belum pernah mendefinisikan makhluk seindah mereka.
Wanita itu…
Sebaik-baik perhiasan dunia.
Wanita itu…
Membingungkan…

Itu merupakan jawaban beberapa temanku yang mendadak aku tanyai pendapat mereka soal wanita. Terima kasih untuk jawaban kalian semua :)
Mungkin mereka bingung karena tak ada hujan tak ada badai, tiba-tiba aku tanyai soal wanita. Tidak ada alasan yang benar-benar spesial sebenarnya. Hanya ingin mencari pencerahan tentang ‘wanita’. Karena pertanyaan tentang wanita beberapa hari ini sedikit menggangguku.
Semua berawal dari mendengarkan –bahkan mencuri dengar– cerita teman-teman perempuanku. Ada saja kisah mereka yang membuat aku merenung. Mengapa mereka begitu? Mengapa hal-hal itu begitu mereka pikirkan? Apa aku juga akan begitu jika berada di posisi yang sama? Dan dari begitu banyak pertanyaan yang bermunculan, membawa aku pada pertanyaan lain yang lebih umum. Apa kata mereka tentang wanita? Apa yang mereka pikirkan tentang wanita?

Langit akan Tetap Biru

Kamu gak perlu jadi orang lain biar bisa dibilang kuat. Kamu juga gak perlu menjadi superhero biar bisa dibilang hebat. Karena Tuhan sudah memodalkan kamu kekuatan yang mahadahsyat. Hati kamu.

Kamu boleh sekarang ini bersedih, bahkan menangis hingga mata bengkak, hidung merah, pipi kuyu. Tapi ingat, hanya untuk sekali ini saja. Besok lusa kamu harus bisa tertawa lagi. Karena langit itu akan selalu biru. Meskipun sedetik yang lalu, yang kamu lihat diatas sana adalah badai. Ataupun seperhembusan nafas lalu yang kamu lihat adalah pelangi. Namun langit akan tetap biru dan selamanya biru.

tiranika
8 November 2012
12:56 AM 

Friday, November 2, 2012

Jika Hujan itu Masih Miliknya


Jika hujan sore ini masih miliknya…
Jangan biarkan hujan itu membuatmu kuyup.
Jika hujan sore ini masih miliknya lagi…
Yang baunya akan tetap terekam jelas meski sudah menjauh pergi
Jangan biarkan dirimu terhanyut dalam buaian bau itu.
Meski hujan rintik ini tetap miliknya…
Yang masih akan tetap bisa ditempuh oleh semua orang dan meninggalkan jejak-jejaknya.

Walau hujan ini masih selalu miliknya…
Jangan biarkan gemuruh yang ikut bersamanya membuatmu meragu.

Mendekatlah…
Karena banyak yang menawarimu payung untuk tempat berteduh.
Mendekatlah…
Karena ada banyak mantel yang tersedia untuk melindungimu dari terpaan hujan itu
Akan selalu ada yang menawarimu segelas minuman hangat untuk menghilangkan dingin hujan itu.

Dan jika hujan malam ini masih miliknya
Seperti katamu dulu, biarkan angin yang akan menghembuskan awan mendung itu menjauh
Dan membawa pesan agar ruang itu tak ada. Untuk orang lain, bahkan mungkin untukmu sendiri…

tiranika
2 November 2012

9:05 PM

Thursday, November 1, 2012

Istimewa

Kau bilang aku istimewa. Pada saat aku merasa, aku tak lebih dari anak yang aneh.
Kau tahu, saat kau mengatakan hal itu, aku sungguh-sungguh merasa istimewa.

Aku berbeda, itu yang kau katakan.
Pada saat aku merasa kerdil di tengah kehidupan ini, kata-katamu ibarat hujan di tengah musim kemarau panjang.

Aku bisa menaklukkan kehidupan ini. Begitu kata-katamu saat aku merasa putus asa.
Kau selalu hadir membesarkan hatiku. Di saat aku merasa tak ada kesempatan kedua, kau mengajari hal lain tentang makna "kesempatan".
Kesempatan kedua tak selamanya ada. Namun akan selalu ada kesempatan-kesempatan lainnya dari kehidupan ini.
Kau tahu, kata-katamu itu selalu aku lafalkan saat aku merasa jatuh.

Banyak hal yang kau ajarkan kepadaku agar aku menjalani hiudp ini secara lebih istimewa. Dan semua...terasa lebih mengagumkan saat aku mengerti  dan memahami makna lain dari 'berbeda' dan 'istimewa' itu. Aku mencintaimu...

*Naskah asli ditulis 22 Juni 2012