Hatinya
lembut, istimewa, makhluk terindah kedua di dunia.
Wanita
itu…
Baja,
kuat. Karena mampu menyembunyikan perasaan sakit dan kecewanya dibalik raut
wajahnya yang selalu tersenyum tulus.
Wanita
itu…
Spesial.
Makhluk yang diciptakan dengan cara spesial, sifat, hati, bentuk juga spesial.
Wanita
itu…
Diciptakan
dari tulang rusuk pria. Dekat dengan tangan untuk dilindungi. Dekat dengan hati
untuk disayangi.
Wanita
itu…
Gak
tau. Belum pernah mendefinisikan makhluk seindah mereka.
Wanita
itu…
Sebaik-baik
perhiasan dunia.
Wanita
itu…
Membingungkan…
Itu merupakan jawaban beberapa temanku yang mendadak aku tanyai pendapat
mereka soal wanita. Terima kasih untuk jawaban kalian semua :)
Mungkin mereka bingung karena tak ada hujan tak ada badai, tiba-tiba aku
tanyai soal wanita. Tidak ada alasan yang benar-benar spesial sebenarnya. Hanya
ingin mencari pencerahan tentang ‘wanita’. Karena pertanyaan tentang wanita
beberapa hari ini sedikit menggangguku.
Semua berawal dari mendengarkan –bahkan mencuri dengar– cerita
teman-teman perempuanku. Ada saja kisah mereka yang membuat aku merenung.
Mengapa mereka begitu? Mengapa hal-hal itu begitu mereka pikirkan? Apa aku juga
akan begitu jika berada di posisi yang sama? Dan dari begitu banyak pertanyaan
yang bermunculan, membawa aku pada pertanyaan lain yang lebih umum. Apa kata
mereka tentang wanita? Apa yang mereka pikirkan tentang wanita?
Hatinya lembut. Ah, rasa-rasanya ini merupakan hal yang paling identik
dengan wanita. Banyak yang mengakui akan fakta ini, bahwa hati wanita itu
lembut. Contoh yang paling pasti dan dekat sekali dengan kita ialah ibu.
Sudahlah, aku rasanya tak perlu berkomentar banyak soal ibu. Banyak tulisan,
fakta-fakta yang bisa kita temui tentang ibu di dunia ini. Dan karena kata
“Ibu” lah, chat di grup menjadi ramai. Semua langsung membahas tentang ibu. Tapi
bukan itu yang begitu aku pikirkan.
Kuat. Secara fisik, wanita tidak semuanya kuat. Bahkan cenderung dianggap
lemah. Namun ada kekuatan yang diberikan oleh Tuhan untuk wanita. Kekuatan
hati. Iya, bahkan wanita banyak yang masih mampu tersenyum meskipun sedang
berada di titik terendahnya. Aku setuju dengan pendapat temanku ini bukan
karena aku seorang perempuan. Tapi aku sudah cukup banyak melihat fakta ini.
Tuhan itu maha adil, kan? Laki-laki selalu identik dengan kekuatan fisik.
Sedangkan wanita, Tuhan berikan kekuatan hati.
Sebaik-baik perhiasan dunia. Tentu saja. Bukannya dalam agama islam pernah
diriwayatkan oleh Muslim sebuah hadist yang mengatakan “Bahwa Rasulullah bersabda,
Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah
wanita shalihah.”
Jadi, walau
semua yang ada di dunia adalah perhiasan bagi penduduknya, tetapi yang terbaik
dari semua itu adalah wanita shalihah. Sudahlah, disini juga aku tidak akan
membahas terlalu dalam mengenai hal itu.
Wanita itu membingungkan. Ini dia! Ini yang menjadi bahan pemikiran aku
dan rasa-rasanya paling ‘iya banget’.
Kenapa membingungkan dan ‘iya banget’?
Karena wanita selalu memendam perasaannya, masalahnya. Terlebih, mereka
selalu ingin orang lain –khususnya laki-laki— untuk mengerti tanpa perlu mereka
ungkapkan. Bukankah itu jadinya merepotkan? Tidak mudah untuk menebak isi hati
dan isi kepala orang lain. Terutama wanita. Dan bukannya setiap manusia itu
memiliki kadar kepekaan yang berbeda?
Belum lagi, ruang di hati mereka itu banyak sekali. Ada saja ruang-ruang
kecil yang tidak mudah dimasuki oleh orang lain. Kecil saja. Namun
sungguh-sungguh dijaga. Ini membuat wanita semakin membingungkan. Mereka ingin
dimengerti, tapi tidak mau dengan mudahnya membuka diri untuk orang lain
masuki.
Aku yang di akte dan ktp-nya saja berstatus ‘wanita’ sering merasa sulit
untuk memahami perasaan wanita lain. Jangankan perasaan wanita lain, perasaan
aku sendiripun sering kali tidak aku mengerti. Terlalu banyak dan rumit. Terlalu
banyak yang dipertimbangkan hingga akhirnya jadi membingungkan.
Meskipun begitu, wanita tetap saja mengagumkan. Mereka akan tetap ‘hidup’
walau sedang tertekan. Mereka akan tetap berdiri, meski sudah berulang kali
terpuruk. Mereka akan tetap spesial, meski banyak yang memandang remeh.
tiranika
8 November 2012
12:37 AM
0 comments:
Post a Comment