Saturday, July 30, 2011

Filosofi Orion

Hei kamu, apa kabar kau disana? Sudah satu minggu satu hari aku tidak melihatmu kembali. Sudahkah tugas akhirmu terselesaikan? Aku harap kamu dapat menyelesaikannya dengan baik dan sidangmu dapat berjalan dengan lancar.

Hei, coba lihat ke langit malam, dapatkah kau melihat jutaan bintang yang berpendar menerangi bumi? Pasti kau dapat melihatnya, jika pandanganmu tidak tercemari oleh cahaya-cahaya buatan dari bumi. Cobalah kau lihat pada langit bagian barat sana. Kau akan menemukan rasi bintang Orion yang dapat dikenali dengan tiga bintang kembar berjajar. Rasi bintang yang bersimbolkan si pemburu berpedang dan bersabuk. Pada sejarah Yunani kuno, Orion merupakan tokoh yang pemberani. 

Pada salah satu kisah diceritakan, meski ia mengalami kebutaan karena ulah Oenopion, Orion tetap bisa menjadi pemburu nan gagah di Kreta pada saat perjalanannya ke timur agar bisa melihat kembali. Kau tau, aku ingin menjadi seperti Orion di kisah ini. Mengapa? Meski tak dapat melihat, Orion tetap tangguh agar bisa kembali melihat dan tetap mempertahankan jiwa sejatinya. Jiwa seorang pemburu. Aku ingin dalam mencintaimu, aku bisa mendapatkan kekuatan seperti Orion. Kekuatan agar aku bisa bertahan dari segala hal yang selalu membuat hati aku lemah dan menangis.

Dan di kisah lain menceritakan, Orion yang menjalin cinta dengan Aurora -yang sudah mempunyai suami Aeolus- sempat mengatakan akan memusnahkan semua binatang buas yang ada di bumi dan mempersembahkannya kepada Aurora. Tapi Apollo yang mendengar hal tersebut segera mengirim seekor kalajengking raksasa untuk mebunuh Orion. Tapi pada akhirnya, Orion justru mati ditangan Diana karena terkena anak panah Diana yang salah sasaran.  Diana yang berduka segera menempatkan Orion di angkasa sebagai rasi bintang Orion. Dan si kalajengking juga diletakkan oleh Apollo di angkasa. Saat ini, kita mengenal sang kalajengking dengan sebutan Scorpius.

Tahukah kau satu rahasia bahwa pada saat rasi bintang Orion terlihat terang di langit pada bulan Januari hingga Februari justru rasi bintang Scorpius terlihat meredup dan begitu pula sebaliknya? Itulah yang dapat aku ibaratkan antara kita saat ini. Saat kau berada di tempatmu dan di masamu (atau aku bisa bilang saat kau bersama teman-temanmu), kau akan terlihat begitu jelas. Kau begitu indah. Kau dapat menjadi dirimu yang sebenarnya. Namun disaat yang bersamaan, aku terasa meredup karena kau tak pernah tahu bahwa ada satu orang yang selalu memperhatikanmu dan mendoakanmu di sudut tergelap dirinya. Itulah aku.


Ujung Pelangi
30 Juli 2011

0 comments:

Post a Comment