Pernahkah kau sadari bahwa dirimu telah mempengaruhi orang lain?? Jika kau belum menyadarinya, sini ku beri tahu. Kau sudah mempengaruhi hidup seorang anak manusia. Kau mungkin tidak mengetahuinya, karena ia yang hanya mampu melihatmu dari kejauhan. Tak perlu kau hadir di depan dirinya. Mendengar namamu saja, sudah cukup membuat ia berpuluh kali lipat berjuang agar bisa menyangga berat tubuhnya. Kakinya tiba-tiba seolah dilolosi tulang. Dapat terlihat kuat di depan teman-temannya saja, sudah cukup agar ia bisa mendapatkan standing ovation dari semua makhluk yang melihatnya. Melihat namamu tertulis saja, sudah cukup membuat ia selalu merapalkan doa untukmu. Doa yang tulus dari palung hatinya. Doa agar segala rahmat Tuhan selalu menyertaimu.
Pernahkah kau menyadari ada yang berbeda darinya saat ia berada di dekatmu?? Ah...aku yakin kau tidak menyadarinya. Kau pasti hanya menganggapnya orang biasa yang secara kebetulan bisa kau ketahui namanya. Tapi baginya, semua tidak sesederhana itu. Mengenalmu, itu merupakan anugerah tersendiri bagi dirinya. Walaupun pada akhirnya, berhadapan denganmu hampir membuat ia kehilangan akal sehatnya. Ia yang biasanya ialah manusia yang selalu kelebihan kosakata, bisa kehilangan hampir separuh kosakata yang ada jika kau berada di dekatnya. Sekalipun, dia bukan berbicara denganmu. Pernah juga kah kau mendengar ada yang berbeda dari suaranya saat berbicara di dekatmu? Jika kau belum juga mengetahuinya, aku harap kau segera sedikit saja memperhatikannya. Sedikit saja dulu, tak perlu begitu kau perhatikan secara lebih. Karena secara kasat pendengaran saja, suaranya sudah dapat dipastikan bergetar. Dan itu terjadi hanya pada saat kau berada di dekatnya. Wow! Apa yang telah kau lakukan padanya hingga dia bisa seperti itu?? Haha...
Kau pernah meminta doa darinya agar tugasmu bisa terselesaikan. Tahukah kau pada saat itu dia merasa sedang berada di negerinya para dewa-dewi?! Sedikit berlebihan memang mengingat permintaan itu hanya permintaan 'biasa'. Tapi terasa lebih dari sekedar luar biasa bagi dirinya yang mendapatkan kalimat itu darimu. Dan...apa jawabannya pada saat itu?? 'Pasti!' ya, ia pasti mendoakanmu. Itu bukan sekedar kalimat penghibur atau pun penyemangat. Itu pasti dilakukannya di setiap sujudnya kepada Tuhan, dan di setiap ia mengingat dirimu. Mendoakan bukan hanya sekedar terselesaikan tugas-tugasmu itu. Tapi juga kesuksesan untuk dirimu. Sungguh aku salut pada dirimu yang bisa 'berbuat' sejauh itu. Dan aku juga tak kalah salut dengan dirinya, yang begitu tulus untuk dirimu.
Sudah kah kau mengerti? Kau sangat mempengaruhinya. Begitu mempengaruhi seluruh hidup dan jiwanya.
Ujung Pelangi
23 Juli 2011
0 comments:
Post a Comment