Monday, May 20, 2013

A Dreams



Akhir-akhir ini saya sering pusing tak menentu serta cemas berkepanjangan. Maklum, saya sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir, sedang sibuk mengurusi tugas akhir saya. Inilah yang membuat saya selalu di landa perasaan ingin pulang ke rumah. Apa daya, rumah keluarga saya terlalu jauh untuk di tempuh jika hanya untuk pulang sesaat. Terlalu berat di ongkos. Belum lagi saya masih punya satu jadwal kuliah.

Tapi karena sudah memasuki semester akhir inilah, saya jadi sering memikirkan, mau jadi apa saya nantinya. Iya, apa yang mau saya lakukan masih buram, rasa-rasanya masa depan saya jadi terasa sulit. Tapi sungguh, saya ingin cepat selesai kuliah. Saya hanya tidak tahu apa yang akan saya lakukan ke depan. Apakah saya akan melanjutkan kuliah atau bekerja. Tapi jika bekerja sesuai dengan kuliah saya saat ini, belum begitu bisa saya yakini.

Beberapa hari lalu, saya dapat tugas kuliah. Nah, disana disuruh menceritakan akan bekerja sebagai apa saat selesai kuliah nanti. Awalnya saya bingung karena saya belum punya rancangan masa depan yang pasti. Dan rasanya ini menjadi tugas yang berat. Padahal…ayolah, hanya bercerita. Bukan disuruh menyulap sebuah rumus fisika baru untuk menghitung tekanan di bawah air. Tapi tiba-tiba saya teringat dengan mimpi saya dulu. Mimpi yang sangat ingin saya wujudkan.

Punya toko buku sendiri. Bukan toko buku biasa, tapi toko buku yang ada mini café di dalamnya. Paling tidak café ini menyediakan kopi, teh serta kudapan ringan lainnya. Jadi pelanggan bisa duduk santai di salah satu pojokan toko sambil menikmati kopi dan bercerita dengan temannya. Iya, seperti toko buku Borders. Karena selain suka buku, saya juga suka makan. Saya bahkan jadi ingin menangis saat mengingat mimpi saya ini.

Makanya saya jadi ingin sekali punya toko buku. Jadi saat ada buku baru, saya bisa jadi yang pertama untuk membuka satu buku dan saya baca dan nantinya bisa dibaca oleh pelanggan. Yah, setiap yang ingin membeli buku, pasti penasaran ingin membaca sekilas isinya. Inilah gunanya buku-buku yang sudah saya buku terlebih dahulu.

Bagi saya toko buku itu salah satu dari bentuk surga dunia. Wangi buku itu menggoda. Mungkin saya akan rela tidur di toko buku jika saya punya nantinya.

Saya sungguh-sungguh ingin punya toko buku. Karena selama ini impian saya hanya di simpan sendiri, nggak pernah benar-benar saya ceritakan bahkan saya perjuangkan. Tapi untuk yang satu ini, paling tidak saya akan menceritakannya dengan orangtua saya. Saya yakin, akan ada jalan untuk mimpi saya yang satu ini.

20 Mei 2013
6:06 PM
tiranika

0 comments:

Post a Comment