Friday, May 17, 2013

Marriage? Part 1



Kejadian 1:

Kejadian ini sudah beberapa bulan lalu. Aku sedang asik ngobrol dengan salah satu temanku, senior, teman  satu kosan. Sebut saja namanya kak R. Aku kurang begitu mengingat apa tepatnya yang saat itu sedang kami obrolin. Pokoknya aku sempat menyebut tentang usiaku di dalam obrolan kami itu. Kurang lebih seperti ini dialog yang terjadi:
“…Iya kak, aku aja sekarang umurnya udah 20 tahun. Masih aja…” kak R lantas tiba-tiba seperti baru mengingat sesuatu dan mendadak panik.
“Hah? Umur kamu 20? Trus umur aku berapa dong?” aku lantas melongo. Kenapa bisa-bisanya lupa dengan usia sendiri. Tapi kak R sebegitu kalutnya hingga benar-benar tidak bisa menginat usianya. Aku pun membantunya  menjawab pertanyaan itu, walaupun masih belum mengerti dengan situasinya.
“Umur kakak 22 tahun, belum genap. Tapi tahun ini umur kakak 22 tahun.”
“Oh iya? Masa?” Kak R masih terlihat ragu dengan jawabanku. Ini ada apa sih? Batinku.
“Seharusnya sih emang tahun ini 22 tahun. Kakak kelahiran ’91, kan?” aku jadi ragu sendiri dengan jawabanku.
Seingatku, kak R memang kelahiran ’91. Bisa saja kan, secara mendadak terjadi sebuah ledakan quantum waktu atau apa pun itu namanya, hingga menyebabkan tahun kelahiran manusia berganti tanpa aku ketahui. Kak R mengangguk masih dengan muka khawatirnya. Aku diam-diam bernapas lega. Ternyata pemikiran konyolku tak beralasan.
“Nah, berarti benar. Tahun ini usia kakak masuk 22 tahun. Aku kelahiran ’93, tahun ini umurnya 20 tahun. Memangnya kenapa?”
Kak R akhirnya ikut menampilkan senyum kelegaannya. “Gak ada, aku kira umur aku tahun ini udah 23 tahun.”
Aku langsung berpikir cepat. Emang ada yang salah dengan usia 23 tahun? Hmm...golden age kan 21 tahun.
“Emang ada apaan sih?” Aku masih penasaran.
“Yah, kalau umur aku udah 23 tahun, aku mau minta di cariin jodoh ama orangtua aku.” Kak R menjawab polos.
Untuk beberapa saat aku hanya bisa melongo. Setelah aku bisa mencerna informasi ini, aku hanya bisa nyengir lalu tertawa heboh. Ah, kakak satu ini, ada-ada saja tingkah lakunya.

tiranika

0 comments:

Post a Comment